IBX5828C990AE55E Inilah Keunikan dari Suku Dayak di Kalimantan (part 2) - Yoechua Blog : Kebenaran Hanya Ada Satu
  • About Us
  • Advertise
  • Career
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Sitemap
  • Admin - Rabu, 19 Juni 2019
    Advertisement

    Yoechua Blog - Dayak merupakan salah satu suku terbesar yang menghuni di seluruh pulau kalimantan. Yah, dayak is borneo merupakan istilah yang sangat terkenal yang menggambarkan bahwa dayak adalah penghuni pulau kalimantan. Setalah pada artikel sebelumnya membahas Keunikan dari Suku Dayak di Kalimantan (part 1) yang mengulas 5 keunikan suku dayak, kini adalah lanjutan dari artikel yang sebelumnya yaitu Keunikan dari Suku Dayak di Kalimantan (part 2) yang juga akan mengulas hal yang sama yaitu fakta-fakta suku dayak yang memiliki keunikan tersendiri. Berikut ulasannya :

    #6 Pakaian Adat yang Khas

    sinarharapan.co
    Ketika melihat pergelaran / festival tarian, maka ketika suku dayak tampil, sebagian besar pasti akan dapat menebak bahwa itu adalah suku dayak. Pakaian hitam khas dayak yang bercampurkan manik-manik dengan 5 warna khas , menggambarkan identiknya suku dayak. Berdasarkan survei yang saya lakukan di kampus kepada 10 orang non- dayak , mengenai hal yang unik dari suku dayak 8 orang di antaranya menjawab pakaiannya yang unik sedangkan 2 di antaranya menjawab cewek dayak cantik. Setuju kah anda dengan keunikan baju khas dayak ini ?

    #7 Manik-manik yang bukan hanya sekedar hiasan


    Manik dayak memang sebuah hiasan, namun itu tidak sekedar hiasan akan tetapi mengandung sebuah makna yang sangat dalam bagi suku dayak. Makna itu terletak pada warnanya. Warna manik-manik Suku Dayak adalah merah, kuning, hijau, biru, dan putih, sedangkan warna hitam sendiri menjadi warna dasar.

    Berikut arti warna tersebut :
    - warna merah berarti semangat hidup
    - warna kuning berarti simbol dari keagungan yang menunjukan keberadaan Tuhan
    - warna hijau berarti Intisari alam semesta
    - warna biru berarti sumber kekuatan dari segala penjuru yang tidak mudah luntur
    - warna putih berarti lambang kesucian iman seseorang kepada Sang Pencipta

    Baca juga :
    5 Mitos Keliru yang Berkembang di Masyrakat Mengenai Suku Dayak

    #8 Pangkalima Burung , lambang ksatria dayak

    Pangkalima burung atau yang sering di kenal sebagai panglima burung apakah benar-benar ada? Pada adat dayak, pangkalima burung merupakan sebuah cerita / kisah yang di turun temurun di ceritakan kepada setiap generasi dayak. Pangkalima burung merupakan sebuah simbol kesatria dayak. Konon kabarnya , pangkalima burung hanya akan muncul ketika tanah dayak benar-benar kacau atau di rusak. Mengingat kembali kejadian di sambas dan sampit , kabar nya bahwa saat itu pangkalima burung muncul. Walaupun saya seorang dayak, saya masih belum menyakini secara pasti mengenai pengkalima burung. Nenek saya pernah mengatakan bahwa pangkalima burung merupakan sebuah penjaga tanah dayak yang wujudnya berupa roh yang hidupnya bersinggungan antara dunia nyata dan dunia gaib. Namun akhir-akhir ini banyak muncul di media yang mengaku-ngaku sebagai panglima burung (PALSU). Entah apakah kisah ini benar atau tidak tentang keberadaannya, tapi pangkalima burung telah menjadi simbol ksatria dayak yang akan menjaga tanah borneo.

    #9 Suku Dayak tidak hanya di Indonesia




    Walalupun suku dayak identik dengan suku dayak di pulau kalimantan, Indonesia, tapi ternyata faktanya suku dayak ada di 3 negara berbeda yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Walau mereka berbeda bangsa dengan kami yang ada di Indonesia, tetap saja Suku dayak adalah satu keluarga , dan darah dayak tidak bisa di hilangkan begitu saja walaupun berbeda kebangsaan.

    Yah, ini adalah keunikan budaya kami suku dayak, bagaiamana dengan keunikan suku kalian ? yang pasti walau berbeda suku namun tetap menjaga keharmonisan keberagaman ini untuk menjunjung tinggi bhinneka tunggal ika untuk kemajuan peradaban dan kebudayaan di indonesia.

    Baca Juga :
    Wisata Taman Budaya Pampang Kaltim : Mengenal Lebih Dekat Dayak Kenyah

    Advertisement

    Bagikan Ya !!!

    Sebelumnya
    Posting Lama
    Selanjutnya
    Posting Lebih Baru
    Komentar (5)
    Komentar
    1. saya orang melayu asli sambas kalbar,terus terang saya belum pernah bertemu orang dayak kalbar jadi tidak tahu ,tetapi saya pernah berkerja di serawak malaysia selama 8th dan bergaul dengan suku dayak iban ,yg sangat ramah2 dan baik dari anak2 sampai nenek2 apalagi berada di rumah panjang pasti di layan dengan baik ,apa lagi cewek2 dayak cantik2

      BalasHapus
      Balasan
      1. sayang kita kurang bisa menjaga petak lewu. kebakaran hutan, pembukaan perkebunan sawit, rusaknya habitat satwa hutan. Hayuk itah hayak mahaga lewu. Tempat anak cucu dan keluarga kita hidup.

        Hapus
    2. Yang saya prihatinkan adalah,budaya telinga panjang suku dayak yang hampir punah... :"(

      BalasHapus
    3. Haloo,............... Lady Day (Gadis Dayak)

      BalasHapus
    4. saya suku dayak asli kalbar..saya bangga dengan darah dayak saya..walaupun saya sudah menjadi orang jawa krn memiliki suami jawa tp darah dayak tetap mengalir di jiwa saya..hidup dayak woiiii..

      BalasHapus

    Berkomentarlah dengan Santun dan Beretika sebagai Bangsa yang Beradad yaa ^_^

    Jangan Lewatkan