Advertisement
Yoechua Blog - Banyak upaya yang di lakukan produsen sebuah produk atau penjual dalam memasarkan barang-barangnya, untuk meningkatkan penjualan barang tersebut. Salah satu cara adalah melalui diskon. Diskon tentunya tidak hanya ada di Indonesia, di luar negeripun banyak produsen atau penjual memasarkan produknya dengan melakukan strategi diskon.
Berbicara mengenai diskon sudah tentu banyak yang meminatinya. Barang-barang dengan harga diskon yang besar tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen khususnya para wanita. Tak pelak diskon merupakan magnet bagi para konsumen wanita untuk membeli barang-barang yang jual tersebut. Apakah anda merupakan konsumen yang menyukai diskon ?
Realita ini sudah bukan rahasia umum bagi khalayak orang banyak sebagi pemikat calon pembeli dan oleh karena itu masih banyak orang menganggap bahwa dengan adanya diskon maka harga menjadi lebih murah. Tapi yang menjadi pertanyaan , khususnya bagi saya, apakah diskon itu merupakan potongan harga atau malah jebakan marketing yang di lakukan oleh penjual kepada pembeli? atau memang sebenarnya itu merupakanharga yang sebenarnya ?
Untuk penjelasan yang lebih lanjut, saya akan bercerita mengenai pengalaman saya tentang diskon. Awalnya memang diskon merupakan sesuatu yang menarik bagi saya sebelum saya tidak sengaja memperoleh sesuatu yang di sebut dengan fakta. Ketika berliburan ke balikpapan saya berjalan-jalan ke mall untuk berbelanja, saya melihat label besar dengan tulisan diskon 60 % , siapa yang tidak tergiur dengan diskon besar seperti itu, akhirnya saya membeli baju dengan harga Rp. 420.000 dengan diskon 50 % sehingga saya hanya membayar Rp.210.000.
Beberapa hari berselang saya pergi ke ruko di kota saya , Tanah Grogot, untuk mencari baju buat adik saya dan secara tidak sengaja saya menemukan baju yang sama persis dengan yang saya beli di Balikpapan , namun ada perbedaan harga, harga di kota saya hanya Rp.200.000 tanpa diskon. Namun saya pada saat itu berpikir, mungkin saja baju tersebut adalah barang KW dari barang yang saya beli sebelumnya.
Pada saat itu mulai terbuka pikiran saya, sebenarnya diskon yang tertera di mall-mall itu apakah memang potongan harga atau jebakan marketing atau harga yang sebenarnya? Itu masih menjadi rahasia bagi para produsen dan penjual dalam memasarkan produk-produknya.
Menyingkapi fenomena diskon, salah satu staf pengajar departemen ilmu keluarga dan konsumen di IPB , fakultas Ekologi Manusia bernama Dr. Megawati Simanjuntak menjelaskan bahwa banyak konsumen yang kurang mampu untuk memebedakan harga makanan kemasan paling murah di antara yang telah mengalami diskon dan yang tidak di diskon sehingga masih banyak membuat konsumen atau calon pembeli menjadi terkecoh.
Solusi untuk menghadapi diskon agar dapat terhindar dari jebakan diskon maka sebaiknya nada melakukan riset dahulu untuk mengetahui harga wajar terhadap barang-barang yang umumnya ada di mall mall seperti kamera, smartphone, dll. Dengan memiliki perbandingan harga dari iset tersebut maka anda dapat melihat barang yang mahal yang di jual dengan potongan harga yang sebenarnya.
Advertisement
betul sekali ada kalanya juga harga di naikan terlebih dahulu sebelum di diskon.
BalasHapus