Advertisement
Yoechua Blog - Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang bisa diibaratkan sebagai sebuah pisau bermata dua. Jika digunakan dengan benar, maka ilmu pengetahuan akan menjadi sangat berguna. Jika tidak, maka akan sangat merugikan. Didalam dunia ilmu pengetahuan, ada sebuah penghargaan yang dikenal dengan sebutan nobel, yang mana adalah penghargaan bagi mereka yang menciptakan sesuatu yang revolusioner dalam dunia pengetahuan.
Tapi ada kalanya nobel tersebut dipertanyakan kelayakannya. Seperti misalnya dalam ilmu ini. Pada awalnya ilmu yang diciptakan oleh Antonio Egas Moniz, dinili sangat membantu dalam dunia kesehatan. Hingga akhirnya orang-orang menyadari bahwa ilmu yang dia ciptakan, tidak seperti yang awalnya mereka kira. Dalam kemungkinan terbaik, ilmu ini akan menciptakan kehancuran yang tak bisa diperbaiki, dan kemungkinan terburuknya adalah sangat tidak manusiawi. Moniz adalah bapak dari ilmu Lobotomi.
Antonio Egas Moniz |
Fulton menemukan bahwa dengan menyingkirkan otak bagian depan, akan membuat manusia menjadi lebih tenang dan kurang agresif. Ia menyimpulkan ini setelah melakukan eksperimen terhadap beberapa simpase dan terinspirasi kasus perubahan sikap yang dialami oleh seseorang bernama Phineas Gage, yang menderita kerusakan pada bagian depan otaknya.
Melihat presentasi dari Fulton, Moniz berusaha untuk mencari cara menerapkannya kedalam pasien sakit jiwa. Hingga akhirnya ia dikenal sebagai bapak Lobotomi. Tapi, lobotomi ini bukan tanpa efek samping. Kebanyakan pasien yang telah menjalani lobotomi memang bersifat lebih tenang. Tapi mereka seakan kehilangan gairah hidup dan rasa malu. Hingga mereka hanya mengikuti apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya, tanpa ada keinginan sendiri.
Bisa dibilang ini adalah salah satu penghargaan nobel yang paling buruk yang pernah diberikan. Bagaimana menurut anda?
(yoechua.com)
Advertisement
Like Dari Anda Sangat Berarti Bagi Kami