Advertisement
Salah satu hal yang sangat terkenal di nusantara mengenai suku dayak adalah mandau terbang. Yang menjadi misteri sampai saat ini adalah apakah mandau terbang itu nyata atau hanya sebuah mitos yang di buat? Pada tulisan saya ini , saya tidak akan membahas mengenai SARA, namun lebih kepada pemberian pengetahuan mengenai salah satu suku di kalimantan yaitu mengenai mandau terbang yang sangat di kenal tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri terkhusus malaysia dan brunai darusalam.
Apa itu Mandau?
Mandau berasal dari asal kata "MAn-Da-U" merupakan nama seseorang yang datang ke pulau kalimantan yaitu dari suku kuno china "Namman" atau Barbar Selatan. Man Da U adalah nama seseorang yang pertama membuat bentuk senjata pedang yang menyerupai bentuk bilah pedang/parang mandau saat ini. Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. (wikipedia)
Mandau di Kehidupan Orang Dayak
Bagi orang Dayak, membawa mandau kemana-mana adalah hal biasa, tidak perlu dirisaukan. Jadi anda jangan kaget jika ada orang dayak kemana-mana bawa mandau karena ini sudah menjadi kebiasaan untuk membawa mandau kemanapun pergi akan tetapi jika anda di kota maka anda akan jarang menemukan hal seperti ini. Bagi orang dayak mencabut mandau itu tidak boleh sembarangan, ada aturannya. Mandau tidak boleh digunakan untuk mengancam orang lain, jika itu terjadi maka akan mendapatkan sangsi dari hukum adat yang berlaku. Mandau hanya akan dicabut keluar dari sarungnya jika dalam kondisi sangat terdesak untuk mempertahankan diri, dan MITOS yang berkembang, seperti cerita dari nenek moyang saya turun temurun mengatakan bahwa kononnya setiap mandau keluar dari sarungnya, pasti akan ada korban. Oleh karena itu, orang dayak tidak boleh dengan sembarangan menggunakan mandau , telebih untuk mengancam orang lain.
Baca Juga :
Inilah Keunikan dari Suku Dayak Kalimantan
Inilah Mengapa Para Penjajah Takut dengan Orang Dayak Pada Masa Penjajahan
5 Mitos Keliru yang Berkembang di Masyrakat Mengenai Suku Dayak
Baca Juga :
Inilah Keunikan dari Suku Dayak Kalimantan
Inilah Mengapa Para Penjajah Takut dengan Orang Dayak Pada Masa Penjajahan
5 Mitos Keliru yang Berkembang di Masyrakat Mengenai Suku Dayak
Mandau terbang Nyata atau Mitos ?
Saya tidak pernah secara langsung melihat sebuah mandau terbang, namun bedasarkan cerita dari keluarga saya yang merupakan dayak asli mengatakan mandau terbang hanya bisa dilakukan oleh para tetua suku yang telah memiliki kekuatan dan kesaktian yang tinggi yang telah di beri tanggung jawab untuk melindungi keluargnya ( semua orang dayak adalah keluarga). Mandau terbang hanya akan bisa di lakukan dengan melakukan sebuah ritual, di mana mandau akan mencari sasarannya dan di pastikan mandau akan terbang mencari sasarannya dan tidak akan pernah salah sasaran karena.
Namun ada versi lain tentang mandau terbang ini, konon ceritanya bahwa mandau terbang digerakan oleh pangkalima burung di mana para tetua melakukan ritual untuk pemanggilan pangkalima burung ini untuk menerbangkan mandau secara gaib dan akan mencari sasarannya berdasarkan bau darah dan dapat menebas apapun tanpa rasa kasihan berdasarkan darah yang di cari. Mengerikan, itulah kesan yang dapat saya gambarkan walaupun sebenarnya saya orang dayak namun saya tidak menyukai hal-hal ayng seperti ini. Namun yang pasti ritual Mandau terbang hanya akan dilakukan jika dalam kondisi yang sangat darurat demi menpertahankan hidup keluarganya (suku dayak).
Kita Satu Bangsa
Kita Satu Bangsa
Memang sedikit menakutan dan mengerikan yang membuat merinding ketika mendengar mandau terbang yang dapat menebas apapun yang telah di perintahkan, terlebih mandau terbang kononnya pernah terjadi Indonesia sehingga saya secara pribadi percaya bahwa mandau terbang bukanlah mitos. Namun percaya atau tidak , nyata atau mitos semua kembali kepada pribadi masing-masing bagaiamana menanggapi tentang mandau terbang ini. Tapi saya sebagai bangsa indonesia selalu menegaskan bahwa kita adalah satu bangsa, jangan biarkan pertikaian-pertikaian yang ada mengganggu setiap keharmonisan keberagaman suku di Indonesia. Jaga perkataan, jaga sikap dan hargai setiap perbedaan agar terjadi seuatu toleransi antar suku yang ada. Jika anda mau mengoleksi mandau, datang saja ke kalimantan, maka anda akan menemukan banyak di sini . #SalamSatuIndoneisa
Kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan adalah walau mandau terbang tergolong sesuatu yang menakutkan dalam suku kami , suku dayak, namun percayalah kepada Tuhan, karena kekuatan yang sebenarnya adalah berasal dari Tuhan , sekuat apapun senjata yang di miliki setiap suku di Indonesia , dan salah satunya adalah suku dayak, namun tidak ada yang bisa menandingi kekuatan dan kekuasaan Tuhan .
Kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan adalah walau mandau terbang tergolong sesuatu yang menakutkan dalam suku kami , suku dayak, namun percayalah kepada Tuhan, karena kekuatan yang sebenarnya adalah berasal dari Tuhan , sekuat apapun senjata yang di miliki setiap suku di Indonesia , dan salah satunya adalah suku dayak, namun tidak ada yang bisa menandingi kekuatan dan kekuasaan Tuhan .
Advertisement
Dulu Di sampit waktu perang Etnis suku dayak Vs Madura,,Kejadiannya sangat aneh,,,ceritanya Seorang Polisi Mau menyelamatkan Anak kecil (Anak Orang Madura),dia di gendong oleh Polisi,,oleh karena kasihan, polisi ama Anak Kecil tsb mau di efakuasi,,Ngga ada Hujan ngga ada Angin,,Tuh anak dari gendongan Polisi,,Tiba2 Hilang Kepalanya tanpa di sadari Polisi,,Polisi itupun kaget Bukan Kepalang (Saya Menyaksikan Sendiri Kejadiannya,,,Ngeriii banget waktu itu dan sangat mencekam)
BalasHapusseperti yang telah dikatakan, mandau terbang mengenali darah anak itu.
HapusCerita dr teman orang tua dr sampit, ada serombongan orang M yg akan di evakuasi dr daerah baamang ke kantor bupati (tmpt evakuasi), jaraknya sekitar 1km, dgn mnggunakan truck terbuka, ketika sampai di tmpt evakuasi, seluruh kepala orang M sdh trpotong semua..
BalasHapusSelama Kita Dapat Menjaga Toleransi Antar Umat Beragama, Suku Dan Budaya pasti akan Damai Dan sejahtra
BalasHapuskuncinya hanya satu perbedaan itu indah kalau disatukan...bukan perbedaan jadi hambatan. salam indonesia
BalasHapusSalut dg suku dayak ! Walaupun punya kehebatan tapi sabarnya luar biasa !
BalasHapusSelama kita bisa menjaga kerukunan antar sesama, kita akan hidup damai. Itulah sesungguhnya spirit dari BHINNEKA TUNGGAL IKA . . . Loving U Brothers... salam hangat dari saya (SASAK-LOMBOK)
BalasHapus'Mandau Terbang' sekarang erat asosiasinya dengan konflik Sampit dulu ya. Semoga konflik ini tidak terjadi lagi, korban meninggal mendapatkan ketenangan, keluarga yang ditinggal tabah dan tanah Kalimantan tidak lagi dinodai darah.
BalasHapusMitos2 ttg dayak berkembangpesat stlh stlh kjadiank 2001 d sampit,
BalasHapuswah sangar kayak santet yah
BalasHapusvisit pembuatan spanduk
Semua orang/adatnya kemungkinan punya sisi buruk & baik.
BalasHapusSelama hampir 5 tahun di Sekadau - Kalimantan Barat saya cukup mengenal orang/suku Dayak, tidak semua kabar miring tentang Dayak itu benar terjadi/dilakukan orang dayak.
Sayang sendiri kelahiran Jember - Jawa Timur & Beragama Islam, berbahasa Madura, selama ini pula belum pernah mengalami kesulitan/dipersulit orang asli disini, baik itu dalam hal Menjalankan Keyakinan, mencari nafkah, bergaul atau berkomunikasi.
"Dimana bumi dipijak, disanalah langit kita junjung"
Mandau adlah sahabat kepada Ilang dan Nyabur yg juga merupakan sejata tajam kaum Dayak.. peach. sya Dayak Sarawak bagi suku Iban. :-)
BalasHapusMandau terbang memang nyata,,,pangkalima burung juga nyata.. namun hanya org2 tertentu saja yg bisa ritual gaib utk mandau terbang dan memanggl pangkalima burung.
BalasHapusBersatulah orang2 Dayak. Lestarikan budaya asli kita.
Saya ingat ketika masih sekolah, di mana saat kejadian kerusuhan di Sampit dr bulan Desember 2000-sekitar Maret 2001...teman sy ada cerita bahwa, temannya melihat berita di CNN bahwa Mandau terbang kelihatan yang ditayangkan dalam berita tersebut (hal ini tidak mengherankan karena Amerika ada satelit yg bisa digunakan untuk hal2 tsb walaupun malam hari, akan digunakan modus malam/night vision). Bahkan Presiden Amerika saat itu mengunggkapkan kekakugamanny pada Senjata Mandau Khas Dayak ini.."Luar biasa orang Dayak itu, berperang cuma dengan senjata tradisional, namun dalam satu malam bisa membunuh ribuan musuh, kami dengan rudal belum tentu dalam satu malam bisa membunuh jumlah yg sama". (Artinya kekaguman Presiden Amerika saat itu adalah sasaran yg tdk salah, dengan bom bisa sj banyak tp belum tentu target, bisa masyarakat sipil biasa itu terjadi di perang Irak dsb). Menurut saya mereka intelijen Amerika saat itu ingin tau senjata apa yang dipakai oleh orang Dayak saat berperang, makanya mereka menggunakan satelit waktu itu.
BalasHapusSalam Damai Dayak Borneo
Si penulis ank mn? Ane kalsel bro
BalasHapusSangat bermanfaat. Terima kasih. Salam dari saudara di Banjar
BalasHapussalut deh sama suku dayak.
BalasHapus