Advertisement
Berbicara suku dayak , suku ini selalu menawarkan sejuta kisah yang seakan-akan tidak peranh habis untuk di bahas dan diangkat kedalam sebuah tulisan. Memang suku dayak, tidak hanya terdiri dari 1 subsuku, melainkan terdiri dari puluhan subsuku dan setiap subsuku memiliki kebudayaannya tersendiri, gaya hidupnya sendiri, dan kehidupannya sendiri dan tentu memiliki mitos sendiri yang berbeda-beda. Secara garis besar suku dayak adalah sama namun dengan banyaknya subsuku dayak menjadikan dayak sebagai suku yang berkarakteristik berbeda-beda. Menaik bukan ?
Salah satu subsuku dayak yang penulis akan diabahas adalah suku Dayak Ma'anyan. Penulis merupakan salah satu bagian dari Suku Dayak Maanyan, suatu kebanggan bisa menjadi bagian dari keluarga dayak ini. Dayak maanyan adalah salah satu subsuku dayak yang kadang dikenal juga sebagai Suku Dayak Barito Timur. Suku dayak ini mayoritas memang tersebar luas di Barito timur, Kalimantan Tengah. Jika anda pergi ke daerah Barito Timur, maka anda akan menemui mayoritas suku ini yang tentunya sangat ramah kepada pendatang hehehe.
Copyright |
Salah satu yang menarik dari suku dayak maanyan adalah beras kuning. Konon kabarnya ketika suku dayak maanyan menebar beras kuning, itu merupakan sesuatu yang sangat di takuti oleh orang lain, Seperti pernah kejadian di Barito timur, dimana Polisi dipaksa mundur oleh kumpulan orang dayak, setelah orang dayak maanyan menaburkan beras kuning? sebernarnya ada apa dengan beras kuning ini? kenapa begitu menakutkan bahkan polisi pun ketakutan kala itu?
Dalam tradisi suku kami, dayak maanyan, menurut kabar yang berkembang di masyrakat menabur beras kuning i artinya adalah memanggil roh-roh leluhur yang akan memberikan kekuatan kepada suku dayak maanyan. Jika anda pernah mendengar Mandau terbang, maka dari segi spiritual maka menebar beras kuning memiliki arti yang sama. Itulah mengapa ketika beras kuning telah di tabur sangat begitu ditakuti. Tapi tidak dengan sembarangan beras kuning ini ditabur dan pertanyaan yang akan timbul adalah mengapa suku dayak maanyan sampai harus mengeluarkan dan menaburkan beras kuning ?
Jawaban yang masuk akal , mengapa suku dayak harus sampai menaburkan beras kuning adalah karena mempertahankan diri karena orang dayak tidak akan menyerang jika memang tidak merasa terancam. Sebuah kisah pada tahun 2014, di mana polisi dipaksa mundur oleh ratusan warga yang tergabung dalam Komando Pertahanan Adat Dayak Bartim yang berunjuk rasa di DPR Bartim karena tidak puas dengan keputusan KPU yang tidak mengindahkan syarat minimal perolehan kursi di DPRD bagi calon bupati saat itu. Karena Suku dayak pada saat itu merasa terdesak oleh aparat polisi, sehingga mereka harus menaburkan beras kuning untuk menghantam mundur polisi.
Dilain sisi menabur beras kuning ke atas langit maka roh penguasa yang ada di dalam beras kuning dapat hadir keacara atau ritual pemanggilan yang dilakukan oleh orang tersebut. Roh yang ada di dalam beras kuning itu adalah putri selong dan raja angking langit. Sebelum melaksanakan ritual, basir akan memilih beras yang terbaik dan mencampurkan beras tersebut dengan minyak yang bermakna bahwa segala sesuatu yang jahat akan sirna. ( Hewu Eray )
Dilain sisi menabur beras kuning ke atas langit maka roh penguasa yang ada di dalam beras kuning dapat hadir keacara atau ritual pemanggilan yang dilakukan oleh orang tersebut. Roh yang ada di dalam beras kuning itu adalah putri selong dan raja angking langit. Sebelum melaksanakan ritual, basir akan memilih beras yang terbaik dan mencampurkan beras tersebut dengan minyak yang bermakna bahwa segala sesuatu yang jahat akan sirna. ( Hewu Eray )
Itualah mengapa, beras kuning sangat ditakuti ketika telah ditaburkan oleh suku dayak maanyan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk mengenal suku dayak kami, suku dayak maanyan. Dan untuk selanjutnya akan membahas kebudayaan dayak lainnya yang lebih menarik dan memberikan pengetahuan tentang suku dayak di kalimantan .
Advertisement
Like Dari Anda Sangat Berarti Bagi Kami