Advertisement
Yoechua Blog - Kita tahu mamalia adalah salah satu jenis hewan yang paling umum yang ada dibumi saat ini. Dan untuk pemegang mamalia terbesar saat ini bukanlah berasal dari darat, melainkan dari laut, yaitu paus biru. Tapi pernahkah anda bertanya, mengapa tak ada mamalia darat yang lebih besar daripada paus biru?
Perlu anda ketahui bahwa tak ada mamalia darat yang ukurannya sama besar atau melebihi dinosaurus terbesar yang diketahui saat ini. Dinosaurus itu adalah Amphicoelias Fragilimus, yang diperkirakan memiliki panjang sampai 60 meter dan berat 122 ton. Sebagai perbandingan gajah afrika, hewan darat terbesar di dunia modern saat ini yang hanya memiliki tinggi 3-4 meter dan bobot tubuh 5,5 ton. Padahal mereka berdua adalah pemakan tumbuhan, jadi mengapa tidak ada mamalia berukuran besar saat ini?
Ketika dinosaurus mengalami kepunahan 65 juta tahun yang lalu, mamalia mampu berkembang dengan pesat. Hingga akhirnya berhenti tanpa diketahui sebabnya. Hingga saat ini mamalia terbesar yang diketahui pernah hidup adalah seekor mamalia berbentuk seperti gabungan jerapah dan badak bernama Indricotherium Transouralicum. Yang memiliki panjang tubuh sekitar 7 meter dan tinggi 5-6 meter.
Peneliti memiliki beberapa teori tentang mengapa tak ada mamalia darat berukuran besar yang terlahir ke dunia modern ini. Salah satunya adalah teori tentang lama usia kandungan. Mamalia berukuran besar seperti jerapah, memiliki usia kandungan 15 bulan sebelum melahirkan. Dan gajah, yang saat ini memegang rekor memiliki usia kandungan hampir 2 tahun!
Kondisi usia kandungan yang semakin lama tentu saja akan semakin membahayakan bagi sang bayi dan juga sang ibu. Jadi semakin besar ukuran mamalia akan semakin lama pula usia kandungan yang dimilikinya. Kondisi ini berbeda dengan reptil, yang mana dapat menghasilkan telur dan membiarkan nya tumbuh tanpa membahayakan kondisi ibu dan anaknya.
Teori lain adalah teori yang mengatakan perbedaan iklim dan ekologi saat ini dengan masa lampau. Dimasa lampau, tumbuhan dapat tumbuh dengan rindangnya, sehingga menghasilkan banyak sekali makanan bagi herbivora yang hidup dijaman itu. Berbeda dengan saat ini herbivora tumbuh dengan ekologi yang tak lagi memungkinkan mereka tumbuh dengan besar.
Ada pula teori yang mengatakan bahwa ini terjadi karena faktor tulang. Pada tulang-tulang dinosaurus, ditemukan adanya kantung udara, layaknya tulang pada burung saat ini, Hal ini memungkinkan dinosaurus untuk terus tumbuh tanpa terganggu oleh beban tulang yang semakin besar.
Tentunya ada teori terakhir yang dianggap merupakan teori paling masuk akal. Seperti yang kita tahu, bahwa dinosaurus diperkirakan berdarah dingin. Yang berarti mereka membutuhkan panas dari matahari untuk tetap menjalankan sistem peredaran darahnya. Jadi semakin besar seekor dinosaurus, semakin mudah ia mendapatkan panas dari matahari.
Hal ini berbeda dengan mamalia, yang berdarah panas. Mamalia tidak perlu panas dari matahari. Malah, ketika ukuran mereka semakin besar ukuran mereka, semakin mereka akan menyerap panas. Dan ini akan membuat darah mereka mendidih sehingga dapat menimbulkan kematian.
Namun sampai saat ini para peneliti tidak dapat mengetahui alasan sebenarnya. Bisa saja ada teori lain yang mungkin anda fikirkan. Tapi jika menurut anda pribadi, manakah dari teori-teori diatas yang paling mungkin terjadi? Kalau saya sih teori terakhir tentang berdarah panas.
(yoechua.com)
Advertisement