Advertisement
Yoechua Blog - Jika anda seorang siswa ataupun mantan seorang siswa pasti sangat familiar dengan PR atau Pekerjaan Rumah. Bisa jadi anda termasuk orang yang pernah merasa bahwa PR ada sesuatu yang menyebalkan dan sangat di benci oleh banyak siswa terlebih bagi siswa yang pemalas. Ya, sebaiknya anda jangan salahkan guru anda sebelum anda mengetahui fakta sebenarnya yang jarang di ketahui oleh banyak orang tentang PR.
PR sebenarnya sangat bermanfaat bagi pertumbuhan belajar siswa namun tetap saja PR adalah sesuatu yang tidak di sukai. Ketika anda mencoba menyalahkan guru anda karena memberikan PR yang setumpuk lebih baik anda salahkan Roberto Nevilis. Mengapa? Apakah ada Hubungannya?
Ya, sosok yang menyebabkan siswa-siswa saat ini mendapatkan PR adalah karena seorang Roberto Nevilis, seorang guru yang berasal dari Italia. Ia adalah seorang guru yang pertama kali menerapkan metode belajar di rumah yang di kenal sebagai PR atau Pekerjaan Rumah pada tahun 1905 yang dimana sistem pembelajaran itu juga di terapkan di Indonesia hingga saat ini.
Pada masa itu, PR sebenarnya di ciptakan pada waktu yang bersamaan dengan sistem pembelajaran di sekolah formal yang ada di sana dimana sekolah formal merupakan sekolah yang hanya tersedia hanya untuk penduduk tertentu saja sehingga Roberto berkeinginan membantu para siswanya untuk dapat lebih mengerti makna sepenuhnya dari pelajaran yang telah mereka dapatkan dan mereka pelajari.
Setelah itu, di karenakan PR di buat pada waktu yang bersamaan dengan sistem pembelajaran sekolah formal, akhirnya PR juga di jadikan bagian dari sistem pendidikan di Eropa.
Karena pemikrian hebat Roberto Nevilis tersebut akhirnya PR tidak hanya di jadikan sistem pembelajaran di eropa saja namun juga di terapkan di seluruh dunia begitupun dengan Indonesia. Jika anda telah tahu apa yang menjadi makna sebenarnya dari diciptakan PR, sudah selayaknya anda mengerti dan memahami maksud baik dari adanya PR yang anda tidak sukai tersebut.
(yoechua.com)
Advertisement
Like Dari Anda Sangat Berarti Bagi Kami
