IBX5828C990AE55E Inilah Remaja Spektakuler Dengan IQ 162 - Yoechua Blog : Kebenaran Hanya Ada Satu
  • About Us
  • Advertise
  • Career
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Sitemap
  • Unknown - Rabu, 17 Februari 2016
    Advertisement

    Yoechua Blog - IQ atau Intellegent Quotient merupakan salah satu nilai yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Sejarah mengemukakan bahwa hampir sebagian besar para penemu atau ilmuan dahulu memang memiliki nilai IQ yang tinggi, bahkan masuk dalam kategori jenius.

    Seseorang dikatakan jenius jika hasil tes IQnya mendapat nilai lebih dari 140, seperti Fisikawan Albert Einstein yang memiliki nilai IQ 160, begitu  pula Bill Gates, Stephen w. Hawking, Paul Allen dan lain-lain. Nah kali ini ada anak remaja yang memiliki nilai IQ melebihi IQ Einstein yakni 162, siapa sajakah mereka?

    1.  Paulius Zabotkiene

    Paulius Zabotkiene adalah remaja laki-laki ini memiliki IQ 162, kemudian ia bergabung dengan Mensa. Semangatnya sangat gigih untuk belajar dan ia sangat berusaha keras untuk bisa diterima di jurusan Teknik Elektro Universitas Cambridge. Menurut penuturan sang ibu, Egle, diusia Zabotkiene 8 tahun, ia bisa menceritakan secara detail apa yang baru saja ia baca. Kala itu Zabotkiene membaca buku tentang dinosaurus, lalu ia menceritakan pada ibunya tentang dinosaurus lengkap dengan profesor yang menemukan, ditemukan dimana dinosaurus tersebut, dan berasal dari mana profesor penemunya. Zabotkiene menyukai pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan, jika ada sesuatu yang menarik perhatiannya, dia akan segera mencari tahu secara detail hal tersebut. Zabotkiene juga memiliki hobi membuat dan mengedit film, lalu mengunggahnya ke situs Youtube.

    2. Lydia Sebastian

    Gadis kecil ini juga mendapat skor IQ 162 dan bersekolah di Colchester County High School for Girls. Nilai IQ 162 itu didapatkannya setelah mengikuti tes Cattell III B paper Mensa saat liburan musim panas. Mensa sendiri adalah komunitas yang berisi orang-orang dengan IQ tinggi. Saat menjalani tes Mensa itu Lydia mengaku tertantang dengan keterampilan bahasa, termasuk analogi, definisi dan logika, ia pun berhasil menyelesaikan tes  tersebut dengan baik. Menurut ayah Lydia, Arun, putri tunggalnya tersebut telah mahir bermain biola sejak usianya masih 4 tahun dan sudah bisa berbicara sejak usia 6 bulan. Lydia juga menyukai pelajaran matematika.

    3. Nicole Barr

    Nicole Barr juga memiliki kecerdasan diatas rata-rata remaja seusianya, nilai IQ 162 didapat dari hasil tes Mensa yang diikuti putri dari Jim Barr ini. Nicole memiliki ketertarikan besar pada matematika dan drama. Saat usianya 2 tahun Nicole mampu menguasai rumus matematika sederhana dan saat usianya belum genap 10 tahun Nicole mampu memecahkan persoalan aljabar kompleks. Nicole memiliki hobi yang sedikit berbeda dari remaja lain seusianya, dia menyukai buku sejarah, seperti sejarah Stephen Hawking on Time. Saat ini Nicole juga menempuh kursus bahasa Mandarin dan dia bercita-cita untuk masuk fakultas Kedokteran Universitas Cambridge.

    4. Kashmea Wahi

    Dari namanya saja kita bisa menduga gadis kecil ini berdarah India. Ya Kashmea lahir di Mumbai, India lalu ia ikut hijrah orangtuanya ke Inggris. Putri dari konsultan manajemen IT di Deutsche Bank London, yakni Vikas dan Pooja Wahi ini mendapat skor 162 setelah mengikuti tes Cattell III B Mensa untuk membuktikan kemampuannya pada kedua orangtuanya. Meski sempat melakukan kesalaha saat browsing dengan iPad miliknya, namun ia mampu mendapat skor maksimal 162. Siswa Notting Hill and Ealing Junior School ini juga pernah bergabung dengan tim disekolahnya untuk mengikuti Oxford Maths challenge dan berhasil menempati urutan ketiga. Selain itu Kashmea juga pernah mengikuti turnamen catur tingkat nasional dan memperoleh medali dan piala.

    5. Boffin Ramarni Wilfred

    Remaja laki-laki ini juga memiliki IQ 162. Wilfred sudah menunjukkan kejeniusannya sejak ia masih balita. Sejak masih kecil Wilfred gemar membaca buku ensiklopedia dan ketika pertama kali masuk sekolah, Wilfred sudah bisa membaca dan menulis. Prestasi membanggakan Wilfred saat usianya baru 10 tahun ia sudah bisa menulis makalah filsafat tentang keadilan.
    (yoechua.com)

    Advertisement

    Bagikan Ya !!!

    Sebelumnya
    Posting Lama
    Selanjutnya
    Posting Lebih Baru
    Komentar (0)
    Komentar

    Tidak ada komentar:

    Jangan Lewatkan