Advertisement
Yoechua Blog - Tentu kalian semua mengidamkan makan malam bersama pacara, tunangan atau istri disebuah restoran-restoran dimana makan malam anda ditemani cahaya lilin atau candlelight dinner layaknya sebuah film-film romantis bollywood? Ya, itu adalah salah satu cara romantis yang paling umum ada yang sering kita dengan, namun bagaimana makan malam tanpa menggunakan sehelai benangpun? jangan ngeres dulu yaa, ingat loh ini bulan ramadhan.
Nah, sebuah restoran di inggris menggunakan strategi yang dapat dikatakan sangat tidak wajar untuk memikat calon pengunjung untuk datang berkunjung ke restoran mereka. Gaya yang terbilang anti-mainstream ini ditawarkan oleh salah satu restoran yang berada di inggris bernama The Bunyadi. Nah, fakta yang menarik dan mungkin bisa menjadi pioner bagi restoran-restoran di inggris ataupun didunia adalah konsep makan malam tanpa sehelai benang.
Memang sangat vulgar apalagi bagi budaya timur seperti indonesia, namun itulah realitanya yang baru-baru terjadi di inggris, dimana restoran ini baru saja di buka. Nama restoran ini sendiri diambil dari kata Bon-Ya-Dee dimana memiliki arti Fundamental, Base dan juga Natural. Sebenarnya tujuan dari restoran ini bukan untuk berbug*l ria, melainkan menawarkan sebuah kebebasan bagi pengunjungnya dimana kini telah terperangkap dengan kehidupan modern. Makanya jangan heran jika mereka jika mengijinkan untuk makan malam tanpa sehelai benangpun.
Selain pakaian, pengunjung juga dilarang untuk menggunakan smartphone apalagi kamera karena restoran ini ingin senatural mungkin dalam bersantap makan malam tanpa menggunakan kemajuan teknologi saat ini.
Untuk menu di restoran inipun tidak menggunakan bahan pengawet dan untuk wadah makanannya pun menggunakan piring yang terbuat dari tanah liat loh, ya sesuai dengan konsepnya restoran ini dibuat seminimalis mungkin untuk menerapkan kosep yang sudah sejak awal dibentuk.
Untuk bilik ruangan pun terlihat natural karena disekat dengan bagian-bagian bambu. Tidak ada yang mewah dari restoran ini, peneranganpun hanya menggunakan lilin, dan makanan yang dimasak hanya menggunakan kayu bakar dapat dibilang sangat tradisional layaknya orang-orang jaman dahulu, jadi jangan heran ya. Uniknya, restoran ini hanya melayani 46 pengunjung saja dalam satu waktu.
Restoran ini telah telah buka pada tanggal 11 juni 2016 lalu, dan sudah lebih dari 41 ribu orang telah masuk dalam daftar tunggu bersantap ria di restoran ini.
(yoechua.com)
Advertisement