IBX5828C990AE55E Di Tanah Sendiri, Agama Asli Indonesia Ini Mulai Terasingkan - Yoechua Blog : Kebenaran Hanya Ada Satu
  • About Us
  • Advertise
  • Career
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Sitemap
  • Di Tanah Sendiri, Agama Asli Indonesia Ini Mulai Terasingkan
    Senin, 18 November 2019

    Advertisement
    Yoechua Blog -  Saat ini Indonesia memiliki enam agama yang diakui oleh  pemerintah sebagai agama resmi. Agama itu terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Di luar itu tidak di akui sebagai Agama, melainkan hanya kepercayaan saja.

    Nah kali ini kita akan membahas mengenai 5 agama yang tidak di akui diindonesia, padahal agama tersebut sudah ada diindonesia sejak sebelum masuknya 6 agama ini diindonesia. 

    Nah kami  akan merengkum 5 agama yang di tidak akui diindonesia.


    1. Kaharingan 
    Kaharingan adalah salah satu agama asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan khususnya kalimantan tengah. Suku Dayak banyak menganut agama ini sejak lama sebelum agama-agama besar diakui oleh pemerintah bahkan kaharingan adalah agama asli orang Dayak Kalimantan. Kaharingan percaya akan adanya entitas yang sering disebut dengan Ranying. Entitas itu bisa disamakan dengan Tuan Yang Maha Esa. Agama Kaharingan dimasukkan ke dalam agama Hindu pada tahun 1980. Kemiripan tradisi dan lelakunya dirasa mirip oleh pemerintah. Meski masuk dalam cakupan agama Hindu, Kaharingan masih memiliki tradisi asli yang tak bisa disamakan dengan agama lainnya. Misal mereka punya tempat ibadah yang dinamai dengan Balai Basarah.

    2. Marapu 
    Marapu adalah sebuah agama asli Pulau Sumba sejak ratusan tahun yang lalu. Orang dengan agama ini melakukan pemujaan kepada nenek moyang yang telah pergi dari dunia. Orang dengan agama Marapu percaya bahwa setelah kematian datang, mereka akan pergi ke sebuah tempat yang sangat indah bernama Prai Marapu. Tempat yang konon sangat indah itu bisa disamakan seperti surga di agama seperti Islam dan Kristen.

    3. Ugamo Malim
    Ugamo Malim adalah agama asli dari Suku Batak di kawasan Toba. Jauh sebelum Islam, Kristen, dan Katolik dipeluk oleh masyarakat setempat. Agama ini memiliki kesamaan dengan Agama Kuno Yahudi yang terletak jauh berseberang samudera. Saat ini, Ugamo Malim telah dipeluk oleh 35 generasi suku Batak. Artinya, agama ini telah ada sejak 800 tahun yang lalu.

    4. Kejawen
    Kejawen  adalah sebuah kepercayaan yang telah dianut oleh masyarakat Jawa sejak lama. Mereka tetap menjalankan agama primer yang dianut (agama utama), menjalankan perintah dan larangannya, namun tetap melaksanakan lelaku sebagai seorang pribumi Jawa yang sangat taat dengan leluhur. Penganut Kejawen selalu mengatakan bahwa kepercayaan ini bukanlah agama meski memiliki beberapa lelaku yang menjadi ciri khas sebuah agama. Kepercayaan kejawen memiliki beberapa misi dalam ajarannya. Mereka harus melaksanakan empat hal wajib saat hidup. Seorang manusia Jawa harus bisa menjadi rahmat bagi dirinya sendirinya. Lalu mereka juga harus bisa menjadi rahmat bagi keluarga. Dua terakhir dari misi Kejawen adalah menjadikan manusia sebagai rahmat bagi sesama dan juga alam semesta.

    5. Sunda Wiwitan
    Sunda Wiwitan adalah agama yang telah dianut oleh sekelompok masyarakat Sunda sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sebelum Hindu dan Buddha masuk ke negeri ini, ajaran Sunda Wiwitan sudah ada dan berkembang di masyarakat. Di era modern seperti sekarang, masyarakat Sunda Wiwitan bisa ditemukan di kawasan Kanekes, Banten; Kampung Naga, Cirebon; dan Cigugur, Kuningan.
      (yoechua.com)
    Advertisement

    Like Dari Anda Sangat Berarti Bagi Kami

    Artikel Terbaru !