IBX5828C990AE55E Inilah Mengapa Para Penjajah Takut dengan Orang Dayak Pada Masa Penjajahan - Yoechua Blog : Kebenaran Hanya Ada Satu
  • About Us
  • Advertise
  • Career
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Sitemap
  • Inilah Mengapa Para Penjajah Takut dengan Orang Dayak Pada Masa Penjajahan
    Sabtu, 25 Oktober 2014

    Advertisement
    Masa penjajahan merupakan masa yang sangat kelam yang pernah di alami oleh Indonesia. 350 Tahun yang sangat lama , ketika bangsa Indonesia di injak-injak oleh bangsa Belanda. Walau sudah menjadi sejarah yang kelam , namun hal tersebut tetap menjadi sesuatu peristiwa yang sangat tak terlupakan oleh para pejuang-pejuang bangsa di masanya. Begitu juga di kalimantan, walau penjajahan lebih terpusat di kota-kota besar, namun penjajahan juga sedikit terasa di perkampungan dan perdesan kecil yang ada di kalimantan tak terkecuali adalah para suku dayak yang mendiami daerah- daerah terpencil.



    Namun tahu kah anda , bahwa pada masa penjajahan , penjajah sangat ketakutan dengan orang dayak ? Sebenarya apa yang membuat para penjajah ketakutan?

    Dikutip dari kompas, " Belanda pernah mrngatakan, menghadapi prajurit Dayak itu seperti melawan hantu", tutur narasumber.

    Baca Juga :
    Mandau Terbang Suku Dayak, Nyata atau Mitos ?

    Para prajurit dayak pada masa itu dengan sangat gigihnya melawan para penjajah yang memiliki banyak sekali peralatan perang yang sangat baik, yaitu berupa senjata-senjata berteknologi mutakhir di masanya sedangkan prajurit dayak hanya mengandalkan sumpit . Sangat tidak sebanding bukan, namun ternyata para penjajah di masa itu lebih ketakutan menghadapi sumpit dayak ketimbang dengan sebuah peluru. Itu bukan sumpit sembarangan melainkan anak sumpit yang beracun bahkan sangat beracun. Sebelum berangkat ke medan perang, para prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpit tersebut dengan getah pohon iren. Bak hantu yang siap menerkam musuh-musuhnya, di dalam keheningan dan kesenyapan, mereka beraksi menembakan anak sumpit mereka namai sebagai damek.

    Itulah mengapa para penjajah mengatakan bahwa mereka seakan-akan sedang melawan sesosok mahluk halus karena di dalam keheningan dan kesenyapan itulah, tanpa tahu keberadaan para prajurit dayak tiba-tiba banyak dari mereka yang berjatuhan.

    Sebagai perbandingan bahwa mereka yang terkena tembakan sumpit beracun tersebut akan mengalami sebuah kejang-kejang lalu tewas, namun jika efeknya terlalu mematikan, terkena sekali tembakan sumpit bisa saja langsung tewas tak bernyawa. berbanding jika mereka hanya terkena tembakan dari sebuah peluru , maka hanya perlu di keluarkan saja peluru tersebut maka akan sembuh untuk beberapa hari kedepannya. Itulah mengapa pada masa penjajahan , para penjajah sangat ketakutan menghadapi para prajurit dayak.
    Advertisement

    Like Dari Anda Sangat Berarti Bagi Kami

    Artikel Terbaru !